aku mempunyai seorang ayah yang biasanya aku panggil abah kalu di rumah dan di mana-mana. kalo bicara soal fisik, dia ganteng, item manis, punya kumis, badannya atletis (kalau kata orang mah ideal gitu hehe) dan memiliki tinggi rata-rata 168 cm. hobinya olahraga, mengajar, dan semua hal yang menyangkut aktifitas fisik (cuci piring, melipat baju, beberes rumah, menyapu halaman, dll. hehehe ^^).
ada banyak hal dari sosok abah yang selalu bikin aku kagum. dulu waktu kecil memang aku sering kena marah sama abah. marah kalau aku sering bikin nangis dan nakal sama adik-adik ku. padahal aku rasa adik-adik ku yang selalu bikin sebel, makanya aku nakalin juga. abah itu kalau di luar rumah kelihatan banget wibawanya. waktu jadi ketua pemilu di RT 05, abah serius banget negrjain lembaran-lembaran di mejanya. sampai kata mama : coba lihat abahmu tuh peb, kelihatan banget wibawanya, sampai-sampai kita aja tidak ditolehnya. hehew.. tapi aku melihat abah melirik mama sesekali hlo :p romantisnya cuma sama mama mah si abah.
sewaktu SD aku pernah jatuh dari sepeda dan kaki ku penuh dengan luka. aku pulang ke rumah sambil nangis. abah lalu menuangkan air panas ke dalam sebuah gayung yang berisi air biasa. dengan cepatnya abah membersihkan luka-luka di kaki ku itu. aku kira rasanya akan perih, ternyata tidak sama sekali, bahkan terasa geli ketika luka-luka itu digosok pakai kain lap. sebentar saja.. luka-luka ku pun menghilang. ajaibnya, aku senang saat itu tidak dimarahi karena mendapatkan luka. hehe
aku, sayaang banget sama abah. curhat apa saja kalau dengan abah mesti selalu diarahkan. bukan lantas disalahkan atau dilarang.
kata ibu Imay, kamu itu adalah haknya abahmu. jadi kalau kamu menzhalimi abahmu, maka sama saja kamu menyakiti dirimu sendiri.
to be continued yaa :))
0 komentar:
Posting Komentar