kehilangan seseorang memang adalah salah satu hal terberat yang ada di dalam hidup ini. perpisahan dengannya adalah hal yang menyentakkan jiwa. kenangan tentangnya akan selalu menjadi memori yang bisa menguras air mata. contohnya seperti aku sekarang.
aku tahu nenek sudah tiada sebegitu lamanya, delapan tahun yang lalu tepatnya. kenangan yang aku ingat saat ini ketika aku bermain. aku seperti mengkamerai diriku sendiri yang saat itu sedang bermain. bersama siapa saja, saat berada di rumahnya. aku berpetualang bersama anak-anak tetangganya. menemukan pada ilalang.. sebuah hamparan ilalang di dekat perumahan. aku sedang mengkamerai diriku sendiri tadi. serasa aku bisa mengulang film itu, sebuah dokumentasi masa kecilku bersama nenek.
aku tahu karena dia begitu baik, begitu sayang kepadaku, kepada sepupu-sepupuku.
aku ingat betapa sedihnya kakak sepupuku ketika harus kehilangan nenek. dia menangis sejadi-jadinya. aku hanya diam menahan sesegukan. aku tidak mampu menangis saat itu. aku lebih memilih diam dan membiarkan diri ini sakit menahan sesegukan. seolah aku tegar saat kehilangan nenek. seolah aku bisa bersikap dewasa saat itu, mengalahkan sepupuku yang usianya jauh lebih tua dariku.
tapi tetap, aku hanya anak-anak yang bisa saja menangis sejadi-jadinya saat ditinggalkan oleh nenek. aku diam, karena aku tahu itu bagus agar orang tidak mengejekku karena aku disangka cengeng.
bukan itu, karena aku tahu nenek tidak mau kepergiannya ditangisi. aku tahu itu sejak kecil.
dan kadang setiap kenangan bersamanya teringat kembali, aku malah tidak sanggup untuk menahan tangis.
tidak karena aku cengeng. aku hanya sayang nenek. dan cintaku mengiringi dalam doa untuknya.
mungkin orang-orang tidak menganggap penting arti seorang nenek. tapi aku sayang nenek, dia menyayangi aku semasa kecil. tanpa pamrih. begitu berharganya dia. maaf kalau aku masih menangis saat mengenangmu.
0 komentar:
Posting Komentar