Rabu, 04 Mei 2016

menjawab pertanyaan sederhana yang terletak pada dasar pemikiran

Allah memang sungguh luar biasa. aku belum pernah membayangkan skenario-skenario seperti ini. skenario yang menuntun hamba-hambaNya kembali di jalan yang lurus. ihdinash shiratal mustaqiim. tunjukilah kami ke jalan yang lurus. 
manusia diberikan potensi akal oleh Allah. potensi yang tidak diberikan kepada makhlukNya yang lain. 

ada seorang teman yang bertanya kepadaku tentang sesuatu hal. kemudian aku jawab:
jodoh, rejeki, kematian itu sudah ditentukan oleh Allah. di Akhirat kelak kita tidak akan ditanya siapa jodohmu? berapa rejeki yang kamu peroleh? dan kapan kamu mati? itu diluar kekuasaan kita. itu hak Allah. karena hal-hal itu adalah hasil. tapi, hal yang kita pertanggungjawabkan nanti apakah kita menjemput jodoh itu dengan cara yang Allah ridhoi? apakah kita menjemput rejeki dengan cara yang halal? dan bagaimana kita mempersiapkan kematian? 

nah, proses itu yang akan ditanyai karena dalam proses ketiga hal tersebut kita diberikan kebebasan untuk memilih. buat apa sih kita diberi akal? ya itu tadi, untuk memikirkan dan mencari tahu apa-apa yang Allah ridhoi kemudian paham dengan menerapkannya dalam hidup sebagai bekal dalil atau hujjah bagi kita saat pertanggungjawaban di akhirat terhadap aktifitas kita selama di dunia. pilihan ada di akal dan hatimu. islam memiliki jaminan memuaskan akal, sesuai dengan fitrah manusia, dan menentramkan hati.

jadi, teman,  semoga hati dan akal kita tetap terjaga di tengah kesenangan dunia dan keadaan yang menipu ini. dengan kita menyimpang dari aturan Allah, sebenanrnya kita telah menzhalomi diri kita sendiri. karena Allah tahu, apa yang kita butuhkan, sejauh mana batasan kemampuan kita sebagai manusia dalam menjalankan perintahnya. selama hal tersebut wajib untuk dikerjakan dan wajib untuk dijauhi, maka no excuse untuk hal-hal tersebut alias sami'na wa atho'na :)

"tetaplah istiqomah di jalan yang benar walaupun pengikutnya sedikit, dan jangan terperdaya oleh asyiknya berada di jalan yang salah walaupun pengikutnya banyak."

wallahu'alam bishshowab. afwan minkum.

0 komentar:

 

dongeng dari Agendaku Template by Ipietoon Cute Blog Design