Senin, 15 Januari 2018
Rabu, 10 Januari 2018
Mereka memandangku, pandanganku sendiri?
"Mbak Feb kok tenang banget sih, aku pingin kayak Mbak febri."
"Aku pingin tenang kayak km Feb, km kayaknya gak khawatir deh."
"Kami bisa tenang gitu Feb. Aku juga pingin."
Baiklah, jadi selama ini teman²ku menganggap aku sebagai orang yang pembawaannya tenang yaa? Baru tau juga dari mereka sendiri. Aku sebenarnya juga gak tenang² banget sih, ada gejolak yang bikin aku was² juga. Mereka diuji, aku juga sama kok dapet ujian.
Tapi, aku sangaaaat ingin sekali seperti yang disebutkan Allah dalam quran surah al fajr 27-30. Semoga apa² yang kalian bilang ke aku, jadi prasangka baik yang bisa jadi doa buatku. Ketika nanti aku menghadap Allah. Dipanggil dengan sebutan "jiwa yang tenang". Itu harapan pribadi yang aku usahakan sampai saat ini dan seterusnya. Dengan apa? Dengan mengusahakan seluruh aktivitas dengan standard syariat Islam. Untuk mengupayakannya itu butuh banget yg namanya kemauan belajar dan keistiqomahan dalam proses. Tenang, proses kita cuma sampai sebelum nyawa di kerongkongan. Setelah itu tinggal nunggu hasil deh.
Aku suka banget dengan panggilan "yaa ayyatuhan nafsul muthmainnah" ya Rabb, pliss, panggil aku dengan sebutan itu :'(
Sabtu, 06 Januari 2018
nemu kenangan d tahun 2015 ada tulisan yang pernah aku share
Maka, secara tidak sadar kita sedang menyamakan frekuensi dengan orang yang cocok dengan diri kita.
Atau biasanya ada yang nikah dengan teman semasa SMA atau kuliah, karena dia merasa ada banyak kecocokan karakter.
Tapi itu sih standar. Yang keren kalau kita memilih bukan karena kedekatan sebelumnya. Bukan juga karena kesamaan hobi atau profesi.
Tapi kita memilih karena kesamaan akidah dan visi dakwah.
Kita menikah karena ingin ibadah. Ingin membuat madrasah, dan menumbuhkan ukhuwah.
Hingga Allah berikan kejutan-kejutan indah dalam membangun cinta bersamanya.
#iya sih, aku punya idealisme memiliki pasangan yang tidak hanya satu frekuensi dalam hal hobi. tapi yang paling penting adalah kesamaan AKIDAH dan SATU VISI DAKWAH. kalau sama visi dakwahnya mah dibilang bonus ++++ beruntung banget deh pokokna hehee. satu harakah, satu pemikiran, kudunya satu perasaan. insyaAllah by the way, kejutan bukan hanya kenikmatan loh, ujian juga kejutan masuknya heheu :'D
Kamis, 04 Januari 2018
Our little feeling
Terkadang yaa, kita merindukan seseorang yang belum pernah kita temui. Hanya tau dari kisahnya yg dituturkan melalui tulisan maupun lisan orang lain.
Bahagia gak ketika nanti ketemu? Pasti nya. Karena ia lah sang pembawa risalah. Rasulullah saw. I love u yaa rasulullah.. I wish I can meet u soon. Daan akan aku sampaikan how much I love u. Ijinkan aku Kelak masuk ke dalam barisan umat mu ya habiballah😢
Boleh gak yaa besok ngobrol² sm Rasul hehehe.. Diajak diskusi gitu.. Huaa, semoga dapat surga yg gak jauh² amat dari Rasul. Maunya tetanggaan☀
Ternyata gak aneh kok, mencintai sosok yang belum pernah kita temui. It's all about feeling..
Selasa, 02 Januari 2018
...
Alhamdulillah for this :) menemukan seseorang yang bisa satu frekuensi dan sepemahaman tidak lah mudah. Tapi insyaAllah ada kok. Kamu adalah cerminan terbaik ku. Kamu adalah cerminan yang aku minta untuk dijagakan seperti Rabb menjagaku.
Karena bervisi besar tidak bisa dilakukan sendiri. Keduanya harus terjagai oleh Rabb semesta alam.
Demi untuk melanjutkan kehidupan Islam yang aku dan kamu pahami di dalam satu frekuensi.
Karena setelah tanggungjawab itu kami ambil alih, maka tiketku ke surga pun berada di tanganmu😊🌻
Sang qawwam, yang menjadi nahkoda "perahu takdir"😁