sabtu adalah hari pertama aku kenal dengan seorang anak berumur 3 tahun bernama keyla nazwa. dia sedang bermain dengan sarang laba-laba yang ada di jendela kelas kelompok bermain. aku tanya kenapa dia merusak rumah laba-labanya itu? padahal laba-laba butuh tempat tinggal. awalnya dia menjawab dengan ketus, kemudian aku minta tossh. dia langsung tossh dengan sekuat tenaga meraik tangan ku. aku mulai ajak dia tanya jawab tentang rumah laba-laba. ternyata dia asik sekali dengan imanjinasinya yang menceritakan tentang laba-laba cantik yang ada di rumahnya.
dari obrolan kami tentang laba-laba, anak yang lain kemudian mendekati kami. beberapa lama keyla bercerita dan aku penat, kemudian berjongkok, anak yang lainnya pun ikut berjongkok menirukan ku saat itu :) subhanallah, baru kali itu pengalaman ku bersama anak-anak yang paling berkesan. serasa aku menjadi guru bagi mereka :) ketika aku seperti menggunakan metode tanya jawab kepada mereka, langsung dijawab antusias dengan jawaban imajinatif yang bahkan aku pun tidak pernah berfikir sampai situ.
keyla...
karena hari itu sabtu, anak-anak diajak jalan-jalan di lingkungan sekolah. aku berjalan sendiri sambil mengawasi anak-anak lain yang lari kesana-kemari dengan tangan aku taruh kebelakang. tiba-tiba saja ada sesuatu yang menggelitik tangan ku. aku bertanya dalam hati siapa yang menggelitiki tanganku. aku menoleh ke belakang, ternyata ada suara tertawa kecil dengan muka yang polos membawa alang-alang. dia adalah keyla nazwa :) dia anak yang pertama-tama jutek sama aku, senang bercerita tentang laba-laba, dan sekarang dia menggandeng tangan ku untuk di ajak jalan-jalan :) seperti karakteristik anak usia dini pada umumnya yang ingin mendapatkan perhatian dari orang dewasa, keyla juga senang ketika aku mendengarkan dan menanggapi apapun yang dia ceritakan tentang laba-laba kepada ku. walaupun aku tahu bahwa cerita imajinatifnya sulit untuk aku jawab. sepanjang jalan keyla bercerita, rafli pun terdengar bosan dengan cerita keyla. rafli menyuruh keyla untuk diam karena aku tahu bahwa rafli pun ingin aku mendengarkan dan menanggapi ceritan serta pertanyaannya pada ku.
lelah kami berjalan sampai sekolah lagi, sehingga keringat bercucuran di muka anak-anak. aku pun menyadari bahwa hari ini Allah telah memberikan aku kesempatan yang sangat berharga. belajar untuk berinteraksi dengan anak usia dini yang baru aku kenal :) ini hanya permulaan. besok ketika mengajar di PAUD, aku akan menghadapi karakter anak-anak yang berbeda dan yang unik seperti... "keyla nazwa"
0 komentar:
Posting Komentar