semenjak islam mengubah pemahamanku, mulai saat itu seluruh kehidupanku berubah. meskipun gak banyak berubah, namun dasar-dasar yang paling urgen mengenai kehidupan dan apa-apa yang ada setelah kehidupan. dinamika dakwah membuat pandangan yang berbeda terhadap keadaan umat. umat rasulullah SAW.
betapa hancurnya ketika sadar bahwa saudara seiman mengalami penderitaan yang bertubi-tubi. hal tersebut pula yang mulai membuatku menganggap masalah pribadiku menjadi hal yang kecil. ujian-ujian yang Allah sandarkan dibahuku, tidaklah sesulit bagi saudara seiman di belahan bumi lain.
sebagai pemuda muslim yang harus bangkit pemikirannya, tidak dibenarkan kalau hidup hanya digunakan untuk memikirkan diri sendiri karena sejatinya islam terbagi atas 3 dimensi. dimensi pertama adalah hubungan antara dirinya sendiri dengan Allah. pada dimensi ini seluruh amalan akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat, yaumul hisab. bagaimana hubungan kita dengan Allah akan dibuka habis-habisan. apakah sudah menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan islam?
dimensi kedua adalah hubungan kita dengan diri sendiri. dimensi ini menegaskan bahwa kita tidak boleh menzhalimi diri sendiri. pertanggungjawaban yang utama adalah bagaimana kita mampu melaksanakan perintah Allah bagi diri sendiri misalnya dengan memakai penutup aurat sesuai dengan syariat islam. kebayang gak kalau kita melukai diri kita sendiri dengan memakai zat-zat yang haram bagi diri kita? pertanggungjawaban ranah ini terkait erat dengan diri sendiri
dimensi terakhir adalah hubungan diri kita dengan orang lain. it means, Allah mengatur kehidupan dengan syariat islam bukan hanya untuk berhubungan dengan Allah dan diri kita sendiri, melainkan hubungan dengan sesama manusia pun sudah diatur oleh Allah.
dulu ketika aku
Jumat, 07 Juli 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar