aku sadar dulu aku begitu absurd, egois, dan tidak peduli. namun, aku sadar bahwa aku milik Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahim. memang, tidak bisa ditampik bahwa sering kita kesal terhadap seseorang karena tingkah laku yang melukai hati. apa daya hanya marah dan sedih yang dirasakan.
tapi islam mengajariku berbeda. biidznillah, ada ruang dihatiku untuk senantiasa memaafkan dan ingin meminta maaf. perlahan islam meluruhkan akidah sekulerku yang selama ini membuat ku egois. dengan muhasabah dan senantiasa mutabaah, akhirnya aku sadar bahwa saudara seiman tidak layak untuk disakiti bahkan ditumpahkan darahnya.
aku bergeming, Allah Sang Maha Afuww saja mau memaafkan kesalahan kita ketika telat sholat, males puasa, lupa baca doa, bahkan Allah selalu menyelamatkan dan menggugurkan dosa-dosa tersebut dengan sakit dan takdir yang tidak mengenakan. aku fikir tidak apa-apa daripada dibalas di akhirat hehe.. Astaghfirullah :)
maka ketika aku mau marah dan sebel sama orang, satu prase yang aku ulang-ulang "tidak boleh marah dengan saudara seiman"
abis itu udah deh, minta pahala surga dari Allah. kan doa oran terzhalimi kabul :D yaa kan kita gak tau takdir Allah untuk kita apakah surga or neraka :'
BAHKAN AKU INGIN SEBELUM BERTEMU DENGAN ALLAH, SELURUH KESALAHANKU DIMAAFKAN OLEH ALLAH, MANUSIA JUGA :) IHDINASH SHIRATAL MUSTAQIIM..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar