Senin, 06 November 2017

Teruntuk para penganut anti pacaran di sistem sekuler

APA TANDA BAHWA IA MEMANG JODOHKU?

Oleh: Cahyadi Takariawan

Adakah orang yang tahu, siapa jodohnya? Tidak seorang pun yang tahu siapa jodohnya, sebelum menikah.
Dengan cara apapun orang ingin mengetahui dan memastikan siapa jodohnya, tidak bakal ada yang bisa mengetahuinya. Kecuali setelah menikah.

Begitu akad nikah sudah terlaksana, maka pengantin laki-laki dan pengantin perempuan harus segera menyatakan, dialah jodohku yang telah Allah berikan kepadaku. Dari mana bisa tahu? Karena sudah terjadi akad nikah.
Kalau memang tidak ada orang mengetahui siapa jodohnya, adakah tanda yang bisa menjadi rujukan bahwa seorang lelaki dan perempuan memang berjodoh? Berikut beberapa tanda, bahwa kemungkinan anda berjodoh dengan si dia.
Pertama, Kesamaan Visi dan Motivasi

Sebelum menikah, lelaki dan perempuan lajang melakukan proses ta’aruf untuk mendialogkan, mengetahui dan mempertemukan banyak hal. Diantaranya adalah terkait dengan motivasi dan visi kehidupan.

Lelaki dan perempuan yang berproses menikah, mereka menyampaikan hal-hal fundamental dalam kehidupan, seperti pemahaman agama, visi berkeluarga, motivasi menikah, rencana ke depan dalam membangun keluarga sakinah, pemikiran tentang pembagian peran kerumahtanggaan, tentang pendidikan anak, dan lain sebagainya.
Jika dalam ta’aruf merasa memiliki kesamaan dalam visi dan motivasi, maka ini merupakan bagian dari tanda berjodoh.

Kedua, Munculnya ‘Klik’ Perasaan
Tanda lainnya adalah munculnya ‘klik’ perasaan saat ta’aruf. Merasa nyambung, merasa cocok, merasa nyaman.
Jika selama masa ta’aruf muncul perasaan ketersambungan hati dan pemikiran, maka ini merupakan tanda bahwa mereka berdua memang berjodoh.
Munculnya ‘klik’ perasaan ini pun bukan keharusan, bukan pula persyaratan. Saya hanya menyebut ini sebagai tanda-tanda yang bisa dimengerti keberadaannya.

Ketiga, Merasakan Kemantapan Hati
Tanda berikutnya adalah adanya kemantapan hati yang muncul dalam sepanjang proses ta’aruf. Bukan soal berapa lama melakukan ta’aruf, namun yang lebih penting adalah munculnya perasaan mantap untuk menikah dengan si dia.
Bimbingan melalui istikharah akan menjadi penyempurna upaya pemantapan hati, agar munculnya kemantapan adalah karena intervensi Allah. Bukan karena hawa nafsu dan syahwat.

Keempat, Sudah Tidak Ada Keraguan
Dari seluruh pengenalan yang anda miliki tentang si dia, dari interaksi dan komunikasi selama masa ta’aruf, dari informasi dari berbagai sumber yang terpercaya, anda akan lebih bisa menimbang, apakah akan lanjut dengan si dia ataukah masih ragu.

Kaidahnya, “tinggalkan hal yang meragukan kamu, untuk menuju kondisi yang tidak meragukanmu”. Memutuskan untuk menikah dengan seseorang harus sampai ke tahap yakin dan tanpa keraguan.
Saat anda merasa sudah tidak ada keraguan untuk menikah dengannya, maka insyaallah itu adalah tanda berjodoh dengannya.

By the way, my teacher says kalau yang namanya jodoh yaa pas sudah akad terucap. Trus juga gak ada yang namanya soulmate. Soulmate cuma berasal dari pemikiran ala barat yang gak ngerti makna jodoh itu sendiri. So, sebelum akad bukan lah siapa siapa.. Heheheheu

0 komentar:

 

dongeng dari Agendaku Template by Ipietoon Cute Blog Design