Late Post # Tips Keluarga Ideologis 206
Oleh Kholda Naajiyah
Redaktur Media Umat
Saat
ini, perjuangan emak-emak militan tidak di medan laga, baku tembak atau
duel maut satu lawan satu. Saat ini, ranah perjuangan belum sampai ke
sana. Khususnya di Indonesia, alhamdulillah masih relatif kondusif dalam
memperjuangkan Islam tanpa jalan kekerasan. Bandingkan dengan
negara-negara konflik, di sana aktivis Islam benar-benar sudah berjuang
di ranah fisik. Kontak senjata. Seperti di Syuriah, Palestina, Iraq,
dll. Berikut ini kiprah perjuangan emak-emak militan yang tidak boleh
kita remehkan:
Pejuang Keluarga
Keluarga
adalah wadah perjuangan terpenting dan utama kaum perempuan. Emak-emak
militan tidak usah diragukan lagi, bagaimana sekuat tenaga mewujudkan
keluarga terbaik sesuai pemahaman Islam. Merekalah yang menjadi garda
terdepan dalam mewujudkan anggota keluarganya agar senantiasa berada
dalam koridor syariat Islam. Emak-emak paling antusias kalau diajak
pengajian, seminar, parenting, training keluarga, dll. Pokoknya yang
menyangkut kepentingan keluarga, berangkat!
Pejuang Ekonomi
Emak-emak
menjadi pendamping setiap bagi suami, saat memperjuangkan nafkah. Emak
tak henti mendoakan dan mengingatkan, agar hanya membawa pulang yang
halal. Berapun hasilnya, emak-emak menerimanya dengan rasa syukur dan
qonaah. Bagaimana jika tidak cukup? Emak-emak militan tidak kurang akal.
Dengan cerdik dan pintar, apapun di tangan emak-emak bisa jadi uang.
Bikin produk ini itu, jualan ini itu, bisnis ini itu, promosi ini itu.
Pokoknya emak-emak paling jago kalau sudah kepepet soal uang.
Pejuang Anak-anak
Siapa
yang paling repot mengurus anak-anak? Siapa yang paling galau jika
anak-anak bermasalah? Siapa paling rajin mengikuti grup atau pelatihan
parenting? Siapa yang paling detail memeriksa PR anak-anak? Siapa paling
cerewet memperhatikan asupan gizi anak-anak? Emak-emak. Siapa yang
paling rajin mengoleksi tips-tips mendidik anak, bertanya sana sini
tentang dunia anak, mencari solusi atas permasalah anak? Dialah
emak-emak. Kaum bapak mungkin terlibat, tapi tidak sedetail emak-emak.
Pejuang Opini
Saat ini telah berkecamuk perang opini, antara ide-ide sesat dari
sekulerisme dan kapitalisme versus ideologi Islam. Di antara para
penyuara opini Islam, dialah emak-emak. Mereka begitu kritis dan
sensitif menyampaikan opini Islam, baik secara lisan maupun tulisan.
Emak-emak yang rajin mengontak kaum ibu untuk mendiskusikan Islam.
Emak-emak paling rajin silaturahmi ke majelis-majelis taklim untuk
menyampaikan ajaran Islam.
Pejuang Sosial dan Lingkungan
Tidak
sedikit pula emak-emak yang memilih menjadi pejuang di bidang sosial.
Seperti merancang kegiatan-kegaiatan positif di lingkungannya, demi
menciptakan daya dukung lingkungan yang baik. Seperti mendirikan taman
pendidikan Alquran (TPA), rumah tahfiz, rumah yatim, penggiat daur
ulang, pejuang sampah, peduli lingkungan, dll.
Pejuang Literasi
Di
antara sekian banyak pihak yang berkecimpung di bidang membaca dan
menulis, emak-emak termasuk militan. Ya, kaum emak paling tidak pelit
untuk urusan mengoleksi buku. Meski harganya juta-jutaan, dibela-belain
demi anak. Kadang, juga bukan demi anaknya sendiri, juga demi anak
tetangga atau bahkan anak sekampung. Misalnya dengan menggerakkan taman
bacaan di lingkungannya. Emak-emak juga yang rajin menulis di berbagai
media massa, menyuarakan Islam. Baik surat pembaca atau artikel.
Pejuang Media Sosial
Paling
riuh rendah media sosial adalah berkat peran serta emak-emak militan.
Akun mereka tidak melulu berisi curhatan, bahkan bisa dibilang jarang.
Karena, sungguh sayang jika statusnya tidak berpahala. Mereka pun
memanfaatkan untuk berdakwah. Amar makruf nahi munkar. Mengungkap
kebobrokan fakta. Memviralkan ajaran Islam. Menginspirasi kebaikan.
Semoga emak-emak militan mendulang pahala di manapun lapangan perjuangannya. Insya Allah.(*)
yeah, I wanna be emak-emak militan :D yosh yatta!
0 komentar:
Posting Komentar