Bolehnya perempuan menduduki posisi penting di lembaga pemerintahan – dari kepala negara sampai ketua RT– maupun di sektor swasta bukan tanpa syarat. Islam membuat aturan-aturan yang harus ditaati atas setiap langkah yang dilakukan oleh setiap muslim dan muslimah. Dalam hal ini, Qardawi menyatakan ada tiga syarat yang harus dipenuhi wanita yang bekerja di luar rumah:
أولاً أن يكون العمل مشروعًا، فلا يجوز أن تعمل المرأة في عمل غير مشروع، كما لا يجوز للرجل أن يعمل في عمل غير مشروع، ولكن توجد أشياء تجوز للرجل ولا تجوز للمرأة، فلا يجوز أن تعمل راقصة مثلاً، ولا يجوز أن تعمل سكرتيرة خاصة لرجل يغلق عليها مكتب، وتضاء لمبة حمراء؛ فلا يجوز الدخول، لأن خلوة المرأة بالرجل بلا زوج ولا محرم، محرمة بيقين وبالإجماع.
الأمر الثاني: هو ألا يكون هذا العمل منافيًا لوظيفتها الأساسية في مملكتها الأساسية كما تقول، فعملها الأول أنها زوجة تؤدي حقوق الزوجية، وأم تؤدي حقوق الأولاد، فإذا كان هذا العمل سيتعارض تمامًا مع ذلك، فهذا لا يقبل بحال.
الأمر الثالث: أن تلتزم بالآداب الإسلامية، مثل آداب الخروج واللبس والمشي والكلام والحركة، فلا يجوز أن تخرج متبرجة، ولا يجوز أن تخرج متعطرة ليشم الرجال ريحها، ولا يجوز أن تمشي كما قال تعالى: (ولايضربن بأرجلهن ليعلم ما يخفين من زينتهن) أي تلبس حذاء بكعب عال وتضرب به في الأرض كأنها تقول للناس: “خذوا بالكم”، كما لا يجوز الكلام إلا بالمعروف (ولا تخضعن بالقول فيطمع الذي في قلبه مرض وقلنا قولًا معروفًا) فهذه آداب يجب أن تراعيها إذا قامت بعملها هذا
Pertama, pekerjaan itu tidak dilarang syariah. Wanita tidak boleh
melakukan pekerjaan yang dilarang syariah sebagaimana hal itu tidak
boleh bagi laki-laki. Akan tetapi ada juga jenis pekerjaan yang boleh
bagi laki-laki tapi tidak boleh bagi perempuan. Misalnya, wanita tidak
boleh menjadi penari, atau sekretaris pribadi bagi laki-laki yang berada
di dalam kamar tertutup. Karena wanita yang khalwat [berduaan dalam
ruangan tertutup] dengan lelaki lain tanpa ditemani suami atau mahram adalah haram secara pasti menurut ijmak ulama.
Kedua, pekerjaan yang dilakukan hendaknya tidak meniadakan tugas
wanita yang utama yaitu sebagai istri dengan melaksanakan hak-hak rumah
tangga dan sebagai ibu dalam memenuhi hak-hak anak. Sekiranya pekerjaan
tersebut akan mengganggu tugas-tugas utamanya, maka itu tidak bisa
diterima.
Ketiga, berpegang teguh pada etika Islam. Seperti tata cara keluar
rumah, berpakaian, berjalan, berbicara, dan menjaga gerak-geriknya. Oleh
karena itu, wanita tidak boleh keluar tanpa mengenakan busana muslim,
atau memakai parfum supaya wanginya tercium laki-laki. Dan tidak boleh
berjalan dengan gaya jalan seperti yang digambarkan Allah dalam QS
An-Nur 24:31 “Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan.” Sebagaimana tidak dibolehkan berbicara kecuali untuk kebaikan seperti
disebut dalam QS Al-Ahzab 33:32 “Maka janganlah kamu tunduk dalam
berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya
dan ucapkanlah perkataan yang baik". Inilah etika prinsip yang harus dijaga oleh wanita yang bekerja di luar rumah.
*ternyata syarat bekerja bagi wanita gak mudah juga yaa. apalagi yang sudah bersuami. padahal kerja bagi wanita itu hukumnya mubah saja. think again, jangan melihat bagaimana wanita bekerja sekarang, tapi lihatlah bagaimana islam mengaturnya. #NTMS
referensi bacaan: http://www.fatihsyuhud.net/pemimpin-wanita-dalam-islam/
0 komentar:
Posting Komentar